Menjelajahi Keunikan Lawar Plek, Kuliner Bali

Seleramasakan.biz.id Hai semoga hatimu selalu tenang. Saat Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Kuliner, Tradisi, Wisata Kuliner, Bali, Makanan Daerah. Pandangan Seputar Kuliner, Tradisi, Wisata Kuliner, Bali, Makanan Daerah Menjelajahi Keunikan Lawar Plek Kuliner Bali Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.
- 1.
Peran Lawar dalam Upacara Keagamaan
Table of Contents
Keberadaan Lawar dalam Tradisi Hindu-Buddha di Bali
Tanah Dewata, yang lebih dikenal sebagai Bali, merupakan simbol kekayaan ajaran Hindu-Buddha yang masih kuat dipelihara oleh masyarakat setempat. Selain itu, sejarawan menilai bahwa hidangan tradisional seperti lawar menjadi bukti nyata dari pengaruh Tantrayana yang terjadi di Bali, mengingat penyajiannya telah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Nusantara.
Asal Usul Lawar
Hidangan lawar menyimpan sejarah yang panjang, menjadi salah satu makanan pertama yang dikenalkan ketika ajaran Hindu-Buddha mulai masuk ke Indonesia. Sebagai simbol dari keharmonisan dan keseimbangan, lawar menggambarkan konsep pengider buwana dalam filosofi Dewata Nawasangga. Pada masa pra-Hindu, terdapat sekte Bhairawa yang dipercaya menyebarluaskan hidangan ini sebagai sebuah simbol religius.
Seiring berjalannya waktu, lawar berkembang dan menjadi makanan khas Bali. Menariknya, pada saat itu, Indonesia belum terbentuk dalam satu kesatuan negara, melainkan masih terdiri dari berbagai kerajaan yang membentuk Nusantara.
Peran Lawar dalam Upacara Keagamaan
Dalam pandangan Kadek Edi Palguna, seorang dosen Ilmu Budaya di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, lawar memiliki hubungan erat dengan penyebaran ajaran di Bali. Tercatat, lawar pada zaman dahulu disajikan dalam berbagai warna—hijau, merah, putih, dan kuning—yang melambangkan empat arah mata angin.
Lebih dari sekadar hidangan untuk dinikmati, lawar menjadi bagian penting dalam berbagai acara keagamaan. Sekte Bhairawa menggunakannya sebagai persembahan dalam upacara yadnya pada setiap kesempatan beribadah. Sejak ditetapkannya paham Siwa Sidhanta, frekuensi penyajian lawar semakin meningkat di kalangan masyarakat Hindu di Bali.
Penyajian lawar tidak hanya sekadar tradisi, melainkan juga sebuah perayaan. Hidangan ini menjadi simbol perayaan kemenangan dan sebagai tanda perlawanan terhadap Adharma, yang diartikan sebagai kebatilan atau kejahatan.
Secara keseluruhan, lawar merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Bali, merangkum kepercayaan, sejarah, dan tradisi yang telah terjaga selama berabad-abad. Dengan begitu, lawar bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga melambangkan makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali.
Demikian penjelasan menyeluruh tentang menjelajahi keunikan lawar plek kuliner bali dalam kuliner, tradisi, wisata kuliner, bali, makanan daerah yang saya berikan Silakan manfaatkan pengetahuan ini sebaik-baiknya selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Jika kamu peduli lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI