Teh Panas Mengubah Hidup: Ganti Rugi Miliaran

Seleramasakan.biz.id Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Di Jam Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Teh, Kesehatan, Gaya Hidup, Inspirasi, Keuangan. Informasi Praktis Mengenai Teh, Kesehatan, Gaya Hidup, Inspirasi, Keuangan Teh Panas Mengubah Hidup Ganti Rugi Miliaran Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Dalam sebuah persidangan, para ahli menyatakan bahwa Garcia tidak dapat menghindari cedera parah yang dialaminya, termasuk luka bakar tingkat tiga di bagian kelamin dan paha dalam. Rowley, pengacara Garcia, mengungkapkan bahwa Starbucks mengklaim tanggung jawab mereka hilang saat tangan barista lepas dari minuman tersebut.

Sebagai hasil dari putusan Pengadilan Tinggi California, Garcia berhak menerima ganti rugi sebesar USD 50 juta, yang setara dengan Rp 819 miliar. Rowley menegaskan bahwa jika pegawai Starbucks menghidangkan minuman dalam keadaan berbahaya, maka sudah seharusnya pihak Starbucks yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kasus ini menunjukkan bahwa ketumpahan minuman panas sering dianggap sebagai kejadian sepele, padahal bisa berakibat parah. Garcia menderita luka bakar tingkat tiga yang merusak jaringan kulit, termasuk area sensitif pada tubuhnya. Oleh karena itu, ia mengambil langkah hukum melawan Starbucks yang dianggap lalai dalam menjaga keselamatan konsumen.

Rowley menambahkan bahwa meskipun uang ganti rugi tersebut tidak akan mengembalikan kerugian atau rasa sakit yang dialami Garcia, hal itu menjadi langkah penting untuk menegaskan tanggung jawab Starbucks terhadap kelalaian yang terjadi. Ini menjadi perhatian karena jika makanan atau minuman tumpah dalam keadaan panas, bisa menyebabkan cedera serius.

Dalam gugatan yang didaftarkan, dikatakan bahwa salah satu gelas minuman yang diberikan barista tidak terpasang dengan baik di nampan, dan tutupnya tidak rapat. Akibatnya, minuman panas tumpah ke pangkuan Garcia ketika ia mengendarai mobil, yang menyebabkan luka bakar dan kerusakan saraf yang parah.

Pada awal tahun 2020, Garcia mengambil pesanan tiga gelas teh panas melalui drive-thru di Starbucks di Los Angeles. Satu di antara barista tampak memberikan teh tersebut dengan nampan karton, yang digunakan untuk mengangkut minuman panas. Namun, kelalaian dalam penyerahan menyebabkan teh tumpah pada pangkuannya, berakibat luka bakar serius.

Rekaman CCTV memperlihatkan Garcia yang berteriak kesakitan ketika teh panas dengan suhu 180 derajat Celcius mengenai paha dan selangkangannya. Proses hukum yang panjang membuat keputusan baru bisa dicapai tahun ini. Rekaman tersebut menunjukkan penderitaan Garcia akibat luka bakar yang parah.

Garcia telah melalui beberapa operasi untuk mengatasi masalah saraf dan bekas lukanya. Ia juga melaporkan nyeri berkepanjangan dan masalah psikologis akibat insiden tersebut yang sangat mengubah hidupnya. Sementara itu, Starbucks mengungkapkan rasa simpati kepada Garcia, tetapi berencana mengajukan banding karena merasa jumlah ganti rugi terlalu besar.

Kasus ini bukanlah yang pertama, sebelumnya seorang wanita bernama Monita asal San Antonio juga mengalami insiden serupa dan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 47,5 miliar setelah luka bakar akibat tumpahan saus panas dari restoran Bill Miller Bar-B-Q. Kasus-kasus ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam penanganan makanan dan minuman panas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.